ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI
ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI
Kualitas SDM menceminkan kinerja
dari perusahaan. Untuk bisa menerapkan system tersebut diatas serta mendukung
tercapainya tujuan perusahaan, maka di butuhkan informasi – informasi sebagai
berikut;
1. Informasi kebutuhan tenaga kerja
2. Informasi kinerja karyawan
3. Informasi sejarah pelatihan karyawan
dan tempat pelatihan dilaksanakan.
4. Informasi perkembangan karyawan
5. Informasi – informasi yang
dibutuhkan tersebut bisa berupa laporan – laporan maupun berkas – berkas
Oleh
Karena itu dibutuhkan suatu system informasi yang dapat menyediakan informasi –
informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai sasaran maupun tujuan dari
perusahaan.
PENGERTIAN DATA
Data
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimaannya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,
gambar,suara ,huruf, angka , matematika , bahasa ataupun symbol – symbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek ,
kejadian ataupun suatu konsep .
CARA PENGUMPULAN DATA
1.
Metode
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang di butuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan
data bisa dilakukan dengan cara;
a.
WAWANCARA
Menurut
Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap – cakap
secara bertatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses
wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umu, serta mencantumkan isu – isu yang harus
diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkan mungkin tidak
terbentuk pertanyaan yang ekspilisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk
mengingatkan interviewer mengenai aspek – aspek
apa yang dibahas, juga menjadi daftar pengecek (chek list) apakah aspek
– aspek relevan tersebut telah di bahas atau di tanyaka. Dengan pediman
demikian interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan
dijabarkan secara konkrit dalam kalimat Tanya , sekaligus menyesuaikan
pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam
poerwandari, 1998)
b.
OBSERVASI
Di
samping wawancara, penelitian ini juga melakukan untuk dapat memahami proses
terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.
Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, prilaku subjek
selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal – hal yang dianggap
relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari
1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas – aktivitas yang berlangsung, orang – orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian yang diamati tersebut.
MACAM – MACAM OBSERVASI
a.
Observasi
Partisipatif
·
Peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan
berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b.
Observasi
TErus Terang atau Tersamar
·
Peneliti
bertugas terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c.
Angket
atau Kuesioner (questionnaire)
·
Angkat
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (
peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan resaponden ). Intrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan – pertanyaan
yang harus dijawab atau sirespon oleh responden sesuai denga presepsinya.
·
Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandanganya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa
sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat – kalimat pendek dengan maksud yang
jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberpa keuntungan,
diataranya adalah pertanyaan yang akan dialakukan pada responden dapat
distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam.
MACAM – MACAM KUISIONER
1.
Kuisioner
tertutup
Setiap
pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih
jawaban yang paling sesuai.
2.
Kuisioner
terbuka
Dimana
tidak terdapat plihan jawaban sehingga responden harus memformulasikan
jawabannya sendiri.
3.
Kuisioner
kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana
mana pertanyaan tertutup kemudian diusul dengan pertanyaan terbuka .
4.
Kuisioner
semi terbuka
Pertanyaan
yang jawabannya telah tersusun rapi, tapi masih ada kemungknan tambahan jawaban
.
JENIS – JENIS DATA
o Jenis Data Menurut Cara
Memperolehnya ;
o Data Primer
Data Primer adalah secara langsung
di ambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh ; mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti prefensi
konsumen bioskop.
o Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang
didapat tidak secara langsung dari objek penelitian . peneliti mendapatkan data
yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau
metode baik secara atau adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik
hasil riset dari surat kabar atau majalah .
o Macam – Macam Data Berdasarkan
Sumber Data ;
Data Internal Data Internal adalah
data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Missal ; data keuangan , data pegawai , data produksi , dsb.
o Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang
menggambarkan situasi serta kondisi yang ada diluar organisasi . contohnya
adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat prefensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lainsebagainya .
Jenis – Jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya :
o Data Cross Section
Data Cross Section adalah data yang
menunjukan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006,
data pelnaggan PT . Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya
o Data Time Series / Berkala
Data Berkala adalah data yang
datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau priode secara historis.
Contoh data time series adalah data perkembangan nilai amerika terhadap euro
eropa dari tahun 2004 sampai 2006 , jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan
doctor azahari dari bulan ke bulan, dll.
o Data dengan Variabel bebas dan
Variabel terikat :
Variabel bebas adalah data unit atau
ukuran yang di ubah dalam suatu pengamatan . dalam hubungan sebab akibat ,
variable terikat berperan sebagai sebab semantara variable bebas adalah akibat
.
Data dengan variable adalah data
unit atau ukuran yang berubah sesuai dengan perubahannya varable lain. Variable
terikat menjadi hal yang diperhatikan dalam suatu pengamatan.
o Data Berkala
Data Berkala adalah data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau
kecenderungan keadaan / peristiwa / kegiatan. Biasanya jarak dari waktu ke
waktu sama Data berkala di sebut juga times series data. Dengan analisis data
berkala kita dapat mengetahui perkembangan satu atau beberapa keadaan serta
hubungan atau pengaruhnya terhadap keadaan lain.
PENGERTIAN SAMPLE
Sample adalah bagian dari populasi
yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian
SYARAT SAMPLE YANG BAIK
Dalam penyusunan sample perlu
disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi
sampling, dengan syarat:
a. Harus meliputi seluruh sample
b. Tidak ada unsur sample yang dihitung
dua kali
c. Harus up to date
d. Batas – batasnya harus jelas
e. Harus dapat dilacak dilapangan
Menurut teken ( dalam masri
Singarimbun dan Sofyan Efendi ) ciri –
ciri sample yang ideal adalah.
a. Dapat menghasilkan gambaran yang
dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
b.
Dapat
menentukan presisi ( precision ) dari hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku (standar ) dari taksiran yang diperoleh
c.
Sederhana
, sehingga mudah dilaksanakan
d.
Dapat
memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.
Laporan Keuangan Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan
Laporan keuangan merupakan hasil
pencatetan, merupakan pengomplokan, penghiktisaran , catatan data, penerapan
perinsip – perinsip, dan kebasaan akutansi serta penggunaan data pengalaman
pribadi penyusunannya yang di guanakan perusahaan sebagai alat komunikasi untuk
menunjukan hal – hal yang telah dilakukan manejemen dalam pengelola sumber daya
yang dipercayakan kepadanya dan dalam mencapai target yang telah diterapkan
kepada pihak yang memiliki kepentingan terhadap kelangsungan usaha perusahaan
tersebut seperti investor,
, kreditur,
pelanggan, dan lain-lain.
Laporan keuangan dewasa ini, dituntut untuk tidak hanya dapat mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaannnya saja tetapi juga dituntut agar dapat menggambarkan dampak yang lebih jauh lagi dari kebijakan yang telah diambil oleh manajemen perusahaan dan prospeknya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, laporan keuangan diwajibkan untuk dapat memenuhi semua karakteristik kualitatif pokok yang telah ditetapkan didalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sehingga informasi yang disajikan dalam laporan keuangan terjamin kualitasnya. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, pemakai jasa akuntansi dapat mengambil keputusan yang tepat atas peristiwa yang terjadi selama periode pembukuan berjalan.
Para pemakai informasi akuntansi melalui neraca dapat mengetahui dampak keuangan dari transaksi-transaksi atau kejadian ekonomi yang terjadi selama periode yang bersangkutan terhadap stabilitas perusahaan secara keseluruhan. Melalui informasi yang disajikan dalam neraca, para pemakai dapat membuat suatu keputusan ekonomi mengenai rencana atau strategi selanjutnya akan dipakai demi menjaga usaha kelangsungan tersebut. Untuk mengetahui posisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pemakai dapat melihat laporan laba rugi. Pemakai dapat mengidentifikasi dengan segera prosfek perusahaan dimasa yang akan datang dan apakah akan melanjutkan atau menghentikan aliran investasinya.
Transaksi atau peristiwa ekonomi yang terjadi membawa pengaruh yang berbeda-beda terhadap posisi keuangan perusahaan dan juga terhadap modal yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui dengan lebih jelas, pemakai dapat melihatnya didalam laporan perubahan modal. Informasi yang disajikannnya dapat digunakan untuk mengendalikan dan atau mengawasi aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan sebagai modal kelngsungan usaha.
Laporan keuangan dewasa ini, dituntut untuk tidak hanya dapat mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaannnya saja tetapi juga dituntut agar dapat menggambarkan dampak yang lebih jauh lagi dari kebijakan yang telah diambil oleh manajemen perusahaan dan prospeknya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, laporan keuangan diwajibkan untuk dapat memenuhi semua karakteristik kualitatif pokok yang telah ditetapkan didalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sehingga informasi yang disajikan dalam laporan keuangan terjamin kualitasnya. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, pemakai jasa akuntansi dapat mengambil keputusan yang tepat atas peristiwa yang terjadi selama periode pembukuan berjalan.
Para pemakai informasi akuntansi melalui neraca dapat mengetahui dampak keuangan dari transaksi-transaksi atau kejadian ekonomi yang terjadi selama periode yang bersangkutan terhadap stabilitas perusahaan secara keseluruhan. Melalui informasi yang disajikan dalam neraca, para pemakai dapat membuat suatu keputusan ekonomi mengenai rencana atau strategi selanjutnya akan dipakai demi menjaga usaha kelangsungan tersebut. Untuk mengetahui posisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pemakai dapat melihat laporan laba rugi. Pemakai dapat mengidentifikasi dengan segera prosfek perusahaan dimasa yang akan datang dan apakah akan melanjutkan atau menghentikan aliran investasinya.
Transaksi atau peristiwa ekonomi yang terjadi membawa pengaruh yang berbeda-beda terhadap posisi keuangan perusahaan dan juga terhadap modal yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui dengan lebih jelas, pemakai dapat melihatnya didalam laporan perubahan modal. Informasi yang disajikannnya dapat digunakan untuk mengendalikan dan atau mengawasi aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan sebagai modal kelngsungan usaha.
Laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan dapat digunakan sebagai rujukan para
pemakai dalam mengambil suatu keputusan ekonomi dengan menilai apakah kinerja
keuangannya sehat dan seimbang, dan apakah segala sesuatunya telah sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku. Apabila telah sesuai, perusahaan dapat
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan memenuhi berbagai
kewajibannya sehingga tingkat profabilitas dan akuntabilitasnya dapat membuat
investor percaya sepenuhnya.
Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi di antaranya dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)
Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk menyusun perencanaan dan pengawasan terhadap operasional perusahaan atau jalannya perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
2. Pihak Ekstern Perusahaan
Selain pihak perusahaan, masih terdapat pihak-pihak lain di luar perusahaan yang memerlukan informasi akuntansi. Pihakpihak tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. Investor atau Calon Investor
Para investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan bagian laba. Investor atau calon investor memerlukan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli atau menjual investasi tersebut.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi tersebut juga diperlukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa (gaji), manfaat pensiun, dan pembukaan lapangan pekerjaan atau kebutuhan tenaga kerja.
c. Pemberi Pinjaman (Bank)
Pemberi pinjaman hanya bersedia memberikan kreditnya kepada suatu perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan atau mengangsur pinjaman beserta bunganya pada saat jatuh tempo atau tepat pada waktunya.
d. Pemasok atau Kreditur Lainnya
Pemasok atau kreditur lain tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman, kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
e. Pelanggan
Pelanggan membutuhkan informasi akuntansi untuk kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan informasi akuntansi untuk menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat
Perusahaan memengaruhi masyarakat dengan berbagai cara, di antaranya perusahaan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.
Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi di antaranya dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)
Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk menyusun perencanaan dan pengawasan terhadap operasional perusahaan atau jalannya perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
2. Pihak Ekstern Perusahaan
Selain pihak perusahaan, masih terdapat pihak-pihak lain di luar perusahaan yang memerlukan informasi akuntansi. Pihakpihak tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. Investor atau Calon Investor
Para investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan bagian laba. Investor atau calon investor memerlukan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli atau menjual investasi tersebut.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi tersebut juga diperlukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa (gaji), manfaat pensiun, dan pembukaan lapangan pekerjaan atau kebutuhan tenaga kerja.
c. Pemberi Pinjaman (Bank)
Pemberi pinjaman hanya bersedia memberikan kreditnya kepada suatu perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan atau mengangsur pinjaman beserta bunganya pada saat jatuh tempo atau tepat pada waktunya.
d. Pemasok atau Kreditur Lainnya
Pemasok atau kreditur lain tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman, kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
e. Pelanggan
Pelanggan membutuhkan informasi akuntansi untuk kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan informasi akuntansi untuk menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat
Perusahaan memengaruhi masyarakat dengan berbagai cara, di antaranya perusahaan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.
Laporan Kinerja Menampilkan
Peningkata
(Gambar 5.3)
Catatan Pembayaran yang Selesai Secara Manual (Gambar 5.4)
Formulir
Pengambilan Data
Cara membuat Google
Forms untuk kuesioner dan survei online cukup mudah dan tak ribet. tirto.id -
Cara membuat kuesioner dan survei online mungkin bagi sebagian orang adalah
sebuah hal yang sulit. Namun, semuanya menjadi lebih mudah menggunakan Google
Forms. Sebenarnya ada beberapa layanan daring sejenis, tetapi Google Formulir
dirasa paling mudah dan cocok untuk pemula. Cara membuat Google Forms untuk
kuesioner dan survei online cukup mudah. Hal pertama yang harus disiapkan
adalah kerangka survei itu sendiri. Siapkan pertanyaan dan kuesioner terlebih
dahulu. Setelah kerangka jadi, berikut ini tujuh langkah membuat kuesioner dan
survei online melalui Google Forms. Pertama, buka situs web Google Forms di
alamat forms.google.com dan pelajari tool atau alat yang tersedia. Pengguna
langsung dihadapkan oleh formulir kerja yang mudah dimengerti, sehingga tinggal
mengimplementasikan kerangka kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. Kedua, isi
judul kuesioner, help text, tipe kuesioner, dan opsi yang tersedia (bila ada).
Ketiga, untuk menambah pertanyaan baru, pengguna dapat klik menu Add Item
kemudian pilih salah satu opsi yang diberikan. Jenis pertanyaan kuesioner bisa
berupa teks, paragraf, pilihan ganda, boks tercentang, dan pilih dari daftar.
Keempat, jika menginginkan form kuesioner yang lebih menarik, maka dapat
melakukan kustomisasi tema melalui fitur Change Theme. Pilih salah satu tema
yang disukai. Tema terpilih masih bisa diubah dengan cara klik Customize untuk
diatur header-nya, termasuk jenis dan ukuran huruf. Kelima, form hasil
kustomisasi bisa dilihat melalui menu View live form. Keenam, tambah atau
kurangi pertanyaan pada kuesioner sesuai kebutuhan atau kerangka yang telah
dibuat. Setelah selesai, pengguna dapat berbagi formulir kuesioner melalui
blog, forum, milis, dan sebagainya. Ada tiga menu untuk membagikan form yang
telah dibuat, yakni Send form, Download as, dan Embed. Ketujuh, untuk melihat
hasil kuesioner, pengguna dapat masuk kembali ke Google Form dan buka form
bersangkutan. Hasil dapat dilihat di menu View responses. Google Forms sangat
bermanfaat bagi mereka yang sedang melakukan riset dan menggunakan kuesioner
atau survei online sebagai salah satu metode pengumpulan data. Misalnya,
seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi atau perusahaan
yang ingin mengetahui tingkat kepuasan konsumen.
Dikutip dari Buku SPT PPH WP 2013 yang
diterbitkan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan serta kompilasi dari berbagai
sumber, berikut adalah 10 pertanyaan seputar pajak penghasilan dan SPT Tahunan
objek pajak pribadi yang masih sering diajukan masyarakat:
1. Apa itu SPT Tahunan?
SPT Tahunan PPh adalah formulalir yang diisi wajib pajak untuk melaporkan identitas diri, harta, kewajiban/utang, penghasilan, dan perhitungan pajaknya setiap tahun
2. Siapa saja yang harus membayar pajak?
Yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan antara lain orang pribadi yang telah memiliki nompor pokok wajib pajak (NPWP)
3. Bagaimana cara membuat nomor pokok wajib pajak (NPWP)?
- Masyarakat wajib mendaftarlam diri di kantor pelayanan pajak (KPP) atau KP2KP dengan mengisi formulir pendaftaran.
- wajib pajak orang pribadi cukup mebawa dokomen berupa KTP yang masih berlaku
4. Kapan masyarakat harus membayar pajak?
Batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh (pajak penghasilan) wajib orang pribadi adalah tiga bulan setelah akhir tahun pajak atau pada 31 Maret.
5. Apa akibatnya kalau kita tak membayar pajak atau melaporkan SPT Tahunan?
- Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan dari pajak yang terlambat disetorkan
- Dikenakan sanksi administrasi berupa denda Rp 100 ribu untuk SPT Tahunan yang terlambat/tidak disampaikan
- Jika sengaja tak menyampaikan SPT Tahunan dan mengakibatkan kerugian negara, dipidana penjara minimal enam bulan dan maksimal enak tahun. Serta denda paling sedikit dua kali dan maksimal 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
6. Dimanakah lokasi untuk mengambil SPT Tahunan?
SPT Tahunan PPh WP OP dapat diperoleh di tempat-tempat yang telah ditentukan, yaitu:
a. Kantor Pelayanan Pajak terdekat;
b. Pojok Pajak atau Mobil Pajak keliling yang dapat Anda temui di tempat-tempat keramaian;
c. diunduh melalui situs www.pajak.go.id
7. Kemana wajib pajak menyerahkan SPT Tahunan?
- Untuk SPT Nihil/Kurang Bayar (KB):
a. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP;
b. Drop Box;
c. Pos/Jasa Ekspedisi yang disertai Bukti
Pengiriman Surat ke KPP tempat WP terdaftar;
d. e-Filing (Formulir 1770S & 1770SS).
- Untuk SPT Lebih Bayar (LB)/Pembetulan/SPT Tahunan yang disampaikan setelah batas waktu penyampaian SPT/e-SPT :
a. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP tempat
WP terdaftar;
b. Pos/Jasa Ekspedisi yang disertai Bukti
Pengiriman Surat ke KPP tempat WP terdaftar;
c. e-Filing (Formulir 1770S & 1770SS).
8. Bagaimana cara menyetor pajak yang terutang?
- Sarana Penyetoran Pajak
Pajak yang terutang disetorkan ke Kas Negara dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak (SSP) dengan Mata Anggaran Penerimaan (MAP) 411125 dan Kode Jenis Setoran (KJS) 200. SSP diisi dengan identitas Wajib Pajak, kode jenis, setoran pajak, uraian pembayaran, masa/bulan dan tahun pajak, jumlah pajak serta jangan lupa tanda tangan pembayar/penyetor pajak.
- Tempat Penyetoran Pajak
Pajak yang telah dihitung, disetorkan ke Kas Negara melalui bank tempat pembayaran pajak atau Kantor Pos.
9. Apakah mengisi SPT Tahunan harus membayar pajak?
Orang Pribadi yang mengisi SPT Tahunan tidak selalu harus membayar PPh. Orang Pribadi yang diwajibkan membayar kembali PPh-nya, apabila yang bersangkutan dalam perhitungan pada formulir induknya dinyatakan “PPh kurang bayar” (lihat baris “PPh kurang/lebih bayar”). Bahkan Orang Pribadi akan mendapatkan pengembalian PPh dari KPP apabila dinyatakan dalam formulir induknya “PPh lebih bayar”.
10. Bagaimana jika istri dan anak yang membuat NPWP sebagai anggota keluarga? Apakah wajib mengisi SPT Tahunan?
Istri dan anak yang memperoleh NPWP sebagai anggota keluarga dan Wajib Pajak (Kepala Keluarga/Suami), tidak diwajibkan mengisi SPT Tahunan. Yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan untuk yang telah berkeluarga adalah kepala keluarga/suami, kecuali istri yang menghendaki memiliki NPWP sendiri terpisah dengan suami sehingga punya kewajiban juga untuk mengisi SPT Tahunan. (Shd)
1. Apa itu SPT Tahunan?
SPT Tahunan PPh adalah formulalir yang diisi wajib pajak untuk melaporkan identitas diri, harta, kewajiban/utang, penghasilan, dan perhitungan pajaknya setiap tahun
2. Siapa saja yang harus membayar pajak?
Yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan antara lain orang pribadi yang telah memiliki nompor pokok wajib pajak (NPWP)
3. Bagaimana cara membuat nomor pokok wajib pajak (NPWP)?
- Masyarakat wajib mendaftarlam diri di kantor pelayanan pajak (KPP) atau KP2KP dengan mengisi formulir pendaftaran.
- wajib pajak orang pribadi cukup mebawa dokomen berupa KTP yang masih berlaku
4. Kapan masyarakat harus membayar pajak?
Batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh (pajak penghasilan) wajib orang pribadi adalah tiga bulan setelah akhir tahun pajak atau pada 31 Maret.
5. Apa akibatnya kalau kita tak membayar pajak atau melaporkan SPT Tahunan?
- Dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan dari pajak yang terlambat disetorkan
- Dikenakan sanksi administrasi berupa denda Rp 100 ribu untuk SPT Tahunan yang terlambat/tidak disampaikan
- Jika sengaja tak menyampaikan SPT Tahunan dan mengakibatkan kerugian negara, dipidana penjara minimal enam bulan dan maksimal enak tahun. Serta denda paling sedikit dua kali dan maksimal 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
6. Dimanakah lokasi untuk mengambil SPT Tahunan?
SPT Tahunan PPh WP OP dapat diperoleh di tempat-tempat yang telah ditentukan, yaitu:
a. Kantor Pelayanan Pajak terdekat;
b. Pojok Pajak atau Mobil Pajak keliling yang dapat Anda temui di tempat-tempat keramaian;
c. diunduh melalui situs www.pajak.go.id
7. Kemana wajib pajak menyerahkan SPT Tahunan?
- Untuk SPT Nihil/Kurang Bayar (KB):
a. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP;
b. Drop Box;
c. Pos/Jasa Ekspedisi yang disertai Bukti
Pengiriman Surat ke KPP tempat WP terdaftar;
d. e-Filing (Formulir 1770S & 1770SS).
- Untuk SPT Lebih Bayar (LB)/Pembetulan/SPT Tahunan yang disampaikan setelah batas waktu penyampaian SPT/e-SPT :
a. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP tempat
WP terdaftar;
b. Pos/Jasa Ekspedisi yang disertai Bukti
Pengiriman Surat ke KPP tempat WP terdaftar;
c. e-Filing (Formulir 1770S & 1770SS).
8. Bagaimana cara menyetor pajak yang terutang?
- Sarana Penyetoran Pajak
Pajak yang terutang disetorkan ke Kas Negara dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak (SSP) dengan Mata Anggaran Penerimaan (MAP) 411125 dan Kode Jenis Setoran (KJS) 200. SSP diisi dengan identitas Wajib Pajak, kode jenis, setoran pajak, uraian pembayaran, masa/bulan dan tahun pajak, jumlah pajak serta jangan lupa tanda tangan pembayar/penyetor pajak.
- Tempat Penyetoran Pajak
Pajak yang telah dihitung, disetorkan ke Kas Negara melalui bank tempat pembayaran pajak atau Kantor Pos.
9. Apakah mengisi SPT Tahunan harus membayar pajak?
Orang Pribadi yang mengisi SPT Tahunan tidak selalu harus membayar PPh. Orang Pribadi yang diwajibkan membayar kembali PPh-nya, apabila yang bersangkutan dalam perhitungan pada formulir induknya dinyatakan “PPh kurang bayar” (lihat baris “PPh kurang/lebih bayar”). Bahkan Orang Pribadi akan mendapatkan pengembalian PPh dari KPP apabila dinyatakan dalam formulir induknya “PPh lebih bayar”.
10. Bagaimana jika istri dan anak yang membuat NPWP sebagai anggota keluarga? Apakah wajib mengisi SPT Tahunan?
Istri dan anak yang memperoleh NPWP sebagai anggota keluarga dan Wajib Pajak (Kepala Keluarga/Suami), tidak diwajibkan mengisi SPT Tahunan. Yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan untuk yang telah berkeluarga adalah kepala keluarga/suami, kecuali istri yang menghendaki memiliki NPWP sendiri terpisah dengan suami sehingga punya kewajiban juga untuk mengisi SPT Tahunan. (Shd)
Apa itu
strobe light – (Multimedia)? yang dimaksud dengan strobe light – (Multimedia)
adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel. strobe light –
(Multimedia) biasanya ada dalam kamus atau glossary berikut ini untuk
penjelasan apa arti makna dan maksudnya.
Pengertian strobe light adalah:
Subjek
|
Definisi
|
Lighting ?
|
strobe light (film) : Special strobes can be used with motion
pictures to freeze action frame by frame for scientific and other purposes.
The lack-of-motion blur in each frame produces an unusual effect when the
film is projected.
strobe light
(stills) : Flash used sequentially for Edgerton-like effects; otherwise, as
Ben Sobin, among others, reminds us, it should be called Electronic Flash.
(Sumber: lowel.tiffen.com)
|
Definisi ?
|
Menerapkan STROBESalah satu cara menerapkan STROBE adalah melaluo penggunaan daftar
periksaanecdotal
dengan symbol singkatan yang berarti. Pendekatan ini untuk STROBE berguna dalammemastikan persyartan informasi
untuk empat pembuat keputusan utama di toko pakaianwaralaba.Seperti yang ditunjukkan Gambar digunakan
analis systemuntuk mengevaluasi bagaimana
pengamatan elemen STROBE dibandingkan dengan narasi30
organisasional yang dihasilkan melalui wawancara. Kelima symbol
tersebut adalah sebagai berikut:
1.Tanda centang berarti narasi
dikonfirmasi
2.Tanda “X” berarti narasi
dibalik
3.Simbol lonjong atau berbentuk mata berfungsi sebagai tanda bagi
analis system untuk melihat lebih jauh
4.Persegi berarti pengamatan elemen STROBE memodifikasi narasi
5.Lingjaran berarti narasi dilengkapi dengan apa yang
diamati.Ketika STROBE diimpelemtasikan dengan cara ini, langkah pertama adalah
menuliskantema-tema utama organisasi yang
tumbuh dari wawancara. Unsur-unsur STROBE diamati dandicatat. Ketika narasi dan pengamatan kemudian
dibandingkan, salah satu dari lima symbol yangsesuai digunakan untuk menandai hubungan tersebut. Dengan demikian,
analis membuat tabelyang pertama-tama mendokumentasikan dan kemudian
membantu dalam analisis pengamatan.31



Komentar
Posting Komentar